Rabu, 27 April 2016
Jumat, 22 April 2016
Bapak Pemimpinku
Merdeka.com - Seringkali kita lupa, menuliskan sesuatu atau menyebarkan gambar di media sosial bisa dikenai sanksi hukum. Menghina apalagi dengan konten pornografi terhadap kepala negara tentu harus dipertanggungjawabkan.
Hal inilah yang kini dialami oleh Yulianus Paonganan. Pemilik akun @YPaonganan itu ditangkap penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri di kediamannya, Pejaten, JakartaSelatan, Kamis (17/12) pagi tadi. Dia ditangkap lantaran menyebar konten pornografi di foto Presiden Joko Widodo.
Menurut keterangan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Bambang Waskito pelaku telah menyisipkan tulisan berbau porno dalam foto Jokowi itu.
"Pelapornya bukan Presiden Jokowi dan dalam gambar tertuang akun ada foto presiden dengan seseorang. Diakui tersangka foto itu dapat kiriman dari orang lain, di-save tapi yang jadi masalah tulisan itu," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, polisi juga menduga Yulianus telah menebar kebencian dalam akun media sosialnya. Untuk itu, penyidik terus mendalami kasus tersebut.
"Penyidik melihat tulisan, menganalisa dan dikenakan pasal berisi tulisan eksplisit. Polri selama ini sudah melakukan tugas pada enam terkait keluarkan SE ujaran kebencian, salah satu langkah atau bagian daripada upaya kita mencegah sarana elektronik yang dimiliki untuk merugikan orang lain," ujar dia.
Bambang tak membantah adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. Bahkan, saat ini, penyidik terus mendalami keterangan Yulianus untuk mengungkap pihak-pihak yang ikut terlibat. "Apakah nanti ada yang lain atau pihak lain masih di dalami," pungkasnya.
Akibat perbuatannya, Yulianus disangkakan telah melanggar Pasal 4 ayat 1 huruf a dan e uu nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. Selain itu, Yulianus juga dijerat dengan Pasal 27 Ayat 1 Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan maksimal 12 tahun dan denda 250 juta sampai 6 miliar.
Sosok Yulianus, ternyata bukan orang sembarangan. Dia merupakan dosen bergelar S3 dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Yulianus juga merupakan pemimpin redaksi (Pemred) di salah satu majalah.
Namun, Bambang tidak mau menyebut nama majalah dan universitas tempat Yulianus mengajar. "Sesuai data dosen dan Pemred di salah satu majalah," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Saat ini, polisi masih menduga motif tulisan berbau porno yang dimuat oleh Yulianus dalam foto Presiden Jokowi bernuansa politis. Hanya saja, hal itu masih didalami guna menemukan titik terang.
"Mungkin secepatnya dapat perkembangan. Perasaan beliau kepada orang lain yang dikemukakan di tulisan itu terkait politik atau apa masih kita dalami," ujar dia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dalam dua hari, Yulianus telah memposting konten berbau pornografi lebih dari 200 kali. Kepada polisi, tersangka mengaku menyesali perbuatannya.
"Yang bersangkutan menyesali tindakannya, tapi kita masih dalami masih sejauh mana. Sejak 12 sampai 14 Desember tulisan yang dimuat lebih dari 200 kali dengan perkataan seperti itu," terang Bambang.
Hal inilah yang kini dialami oleh Yulianus Paonganan. Pemilik akun @YPaonganan itu ditangkap penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri di kediamannya, Pejaten, JakartaSelatan, Kamis (17/12) pagi tadi. Dia ditangkap lantaran menyebar konten pornografi di foto Presiden Joko Widodo.
Menurut keterangan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Bambang Waskito pelaku telah menyisipkan tulisan berbau porno dalam foto Jokowi itu.
"Pelapornya bukan Presiden Jokowi dan dalam gambar tertuang akun ada foto presiden dengan seseorang. Diakui tersangka foto itu dapat kiriman dari orang lain, di-save tapi yang jadi masalah tulisan itu," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, polisi juga menduga Yulianus telah menebar kebencian dalam akun media sosialnya. Untuk itu, penyidik terus mendalami kasus tersebut.
"Penyidik melihat tulisan, menganalisa dan dikenakan pasal berisi tulisan eksplisit. Polri selama ini sudah melakukan tugas pada enam terkait keluarkan SE ujaran kebencian, salah satu langkah atau bagian daripada upaya kita mencegah sarana elektronik yang dimiliki untuk merugikan orang lain," ujar dia.
Bambang tak membantah adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. Bahkan, saat ini, penyidik terus mendalami keterangan Yulianus untuk mengungkap pihak-pihak yang ikut terlibat. "Apakah nanti ada yang lain atau pihak lain masih di dalami," pungkasnya.
Akibat perbuatannya, Yulianus disangkakan telah melanggar Pasal 4 ayat 1 huruf a dan e uu nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. Selain itu, Yulianus juga dijerat dengan Pasal 27 Ayat 1 Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan maksimal 12 tahun dan denda 250 juta sampai 6 miliar.
Sosok Yulianus, ternyata bukan orang sembarangan. Dia merupakan dosen bergelar S3 dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Yulianus juga merupakan pemimpin redaksi (Pemred) di salah satu majalah.
Namun, Bambang tidak mau menyebut nama majalah dan universitas tempat Yulianus mengajar. "Sesuai data dosen dan Pemred di salah satu majalah," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Saat ini, polisi masih menduga motif tulisan berbau porno yang dimuat oleh Yulianus dalam foto Presiden Jokowi bernuansa politis. Hanya saja, hal itu masih didalami guna menemukan titik terang.
"Mungkin secepatnya dapat perkembangan. Perasaan beliau kepada orang lain yang dikemukakan di tulisan itu terkait politik atau apa masih kita dalami," ujar dia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dalam dua hari, Yulianus telah memposting konten berbau pornografi lebih dari 200 kali. Kepada polisi, tersangka mengaku menyesali perbuatannya.
"Yang bersangkutan menyesali tindakannya, tapi kita masih dalami masih sejauh mana. Sejak 12 sampai 14 Desember tulisan yang dimuat lebih dari 200 kali dengan perkataan seperti itu," terang Bambang.
Bapak Pemimpinku
Merdeka.com - Seringkali kita lupa, menuliskan sesuatu atau menyebarkan gambar di media sosial bisa dikenai sanksi hukum. Menghina apalagi dengan konten pornografi terhadap kepala negara tentu harus dipertanggungjawabkan.
Hal inilah yang kini dialami oleh Yulianus Paonganan. Pemilik akun @YPaonganan itu ditangkap penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri di kediamannya, Pejaten, JakartaSelatan, Kamis (17/12) pagi tadi. Dia ditangkap lantaran menyebar konten pornografi di foto Presiden Joko Widodo.
Menurut keterangan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Bambang Waskito pelaku telah menyisipkan tulisan berbau porno dalam foto Jokowi itu.
"Pelapornya bukan Presiden Jokowi dan dalam gambar tertuang akun ada foto presiden dengan seseorang. Diakui tersangka foto itu dapat kiriman dari orang lain, di-save tapi yang jadi masalah tulisan itu," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, polisi juga menduga Yulianus telah menebar kebencian dalam akun media sosialnya. Untuk itu, penyidik terus mendalami kasus tersebut.
"Penyidik melihat tulisan, menganalisa dan dikenakan pasal berisi tulisan eksplisit. Polri selama ini sudah melakukan tugas pada enam terkait keluarkan SE ujaran kebencian, salah satu langkah atau bagian daripada upaya kita mencegah sarana elektronik yang dimiliki untuk merugikan orang lain," ujar dia.
Bambang tak membantah adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. Bahkan, saat ini, penyidik terus mendalami keterangan Yulianus untuk mengungkap pihak-pihak yang ikut terlibat. "Apakah nanti ada yang lain atau pihak lain masih di dalami," pungkasnya.
Akibat perbuatannya, Yulianus disangkakan telah melanggar Pasal 4 ayat 1 huruf a dan e uu nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. Selain itu, Yulianus juga dijerat dengan Pasal 27 Ayat 1 Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan maksimal 12 tahun dan denda 250 juta sampai 6 miliar.
Sosok Yulianus, ternyata bukan orang sembarangan. Dia merupakan dosen bergelar S3 dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Yulianus juga merupakan pemimpin redaksi (Pemred) di salah satu majalah.
Namun, Bambang tidak mau menyebut nama majalah dan universitas tempat Yulianus mengajar. "Sesuai data dosen dan Pemred di salah satu majalah," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Saat ini, polisi masih menduga motif tulisan berbau porno yang dimuat oleh Yulianus dalam foto Presiden Jokowi bernuansa politis. Hanya saja, hal itu masih didalami guna menemukan titik terang.
"Mungkin secepatnya dapat perkembangan. Perasaan beliau kepada orang lain yang dikemukakan di tulisan itu terkait politik atau apa masih kita dalami," ujar dia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dalam dua hari, Yulianus telah memposting konten berbau pornografi lebih dari 200 kali. Kepada polisi, tersangka mengaku menyesali perbuatannya.
"Yang bersangkutan menyesali tindakannya, tapi kita masih dalami masih sejauh mana. Sejak 12 sampai 14 Desember tulisan yang dimuat lebih dari 200 kali dengan perkataan seperti itu," terang Bambang.
<iframe src="https://docs.google.com/presentation/d/1Arl6XCVsfeATsThB6HidsdPc3zf3ZbxDofD055yZWgU/embed?start=true&loop=true&delayms=3000" frameborder="0" width="960" height="749" allowfullscreen="true" mozallowfullscreen="true" webkitallowfullscreen="true"></iframe>
Hal inilah yang kini dialami oleh Yulianus Paonganan. Pemilik akun @YPaonganan itu ditangkap penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri di kediamannya, Pejaten, JakartaSelatan, Kamis (17/12) pagi tadi. Dia ditangkap lantaran menyebar konten pornografi di foto Presiden Joko Widodo.
Menurut keterangan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Bambang Waskito pelaku telah menyisipkan tulisan berbau porno dalam foto Jokowi itu.
"Pelapornya bukan Presiden Jokowi dan dalam gambar tertuang akun ada foto presiden dengan seseorang. Diakui tersangka foto itu dapat kiriman dari orang lain, di-save tapi yang jadi masalah tulisan itu," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, polisi juga menduga Yulianus telah menebar kebencian dalam akun media sosialnya. Untuk itu, penyidik terus mendalami kasus tersebut.
"Penyidik melihat tulisan, menganalisa dan dikenakan pasal berisi tulisan eksplisit. Polri selama ini sudah melakukan tugas pada enam terkait keluarkan SE ujaran kebencian, salah satu langkah atau bagian daripada upaya kita mencegah sarana elektronik yang dimiliki untuk merugikan orang lain," ujar dia.
Bambang tak membantah adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut. Bahkan, saat ini, penyidik terus mendalami keterangan Yulianus untuk mengungkap pihak-pihak yang ikut terlibat. "Apakah nanti ada yang lain atau pihak lain masih di dalami," pungkasnya.
Akibat perbuatannya, Yulianus disangkakan telah melanggar Pasal 4 ayat 1 huruf a dan e uu nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. Selain itu, Yulianus juga dijerat dengan Pasal 27 Ayat 1 Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan maksimal 12 tahun dan denda 250 juta sampai 6 miliar.
Sosok Yulianus, ternyata bukan orang sembarangan. Dia merupakan dosen bergelar S3 dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Yulianus juga merupakan pemimpin redaksi (Pemred) di salah satu majalah.
Namun, Bambang tidak mau menyebut nama majalah dan universitas tempat Yulianus mengajar. "Sesuai data dosen dan Pemred di salah satu majalah," kata Bambang di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Saat ini, polisi masih menduga motif tulisan berbau porno yang dimuat oleh Yulianus dalam foto Presiden Jokowi bernuansa politis. Hanya saja, hal itu masih didalami guna menemukan titik terang.
"Mungkin secepatnya dapat perkembangan. Perasaan beliau kepada orang lain yang dikemukakan di tulisan itu terkait politik atau apa masih kita dalami," ujar dia.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dalam dua hari, Yulianus telah memposting konten berbau pornografi lebih dari 200 kali. Kepada polisi, tersangka mengaku menyesali perbuatannya.
"Yang bersangkutan menyesali tindakannya, tapi kita masih dalami masih sejauh mana. Sejak 12 sampai 14 Desember tulisan yang dimuat lebih dari 200 kali dengan perkataan seperti itu," terang Bambang.
<iframe src="https://docs.google.com/presentation/d/1Arl6XCVsfeATsThB6HidsdPc3zf3ZbxDofD055yZWgU/embed?start=true&loop=true&delayms=3000" frameborder="0" width="960" height="749" allowfullscreen="true" mozallowfullscreen="true" webkitallowfullscreen="true"></iframe>
Rabu, 23 Maret 2016
Cieeee cieee
Siang ,, uh udah lama kali blog ini gak di buka hoho . (Efek Sibuk) apa kabar blog kuu ,, semoga kamu baik-baik aja yaak hhe .#apaansih
Tau gak tau gaaak ,, sebenernya banyak bangeet yang pengen di tulis , dari urusan pribadi sampe urusan kerjaan . #Pribadi--> Gue lagi galon sama yang nama nya (J) sumpah ketulah omongan bangeet gue jadi klepek" gini sama tuh orang , yaaa ampun sumpah deh udah beberapa minggu mikirin dia meleee :( #Kuliah ---> heeey bentar lagi gue nyusun TA , ada takut ada seneng nya sih , takutnya ya takut gak bisa nyusun TA Senengnya ya brarti gue mau lulus heheh #Aliasbolehcaripasangan eeeeeeh . #Kerjaan ---> Tadi tanggal 24/3/2016 bos gue bilang mau ngerekrut (A) temen gue dulu pas sekolah , tau temen apa temen dah . Dia mau di Suru kerja bareng gue , gue bilang sama bos gue sambila angkat tangan " Kalau dia disini , aku yang mundur " Jleeeb kan bos #Maupilihgueapadia hahah kayaa mau pilih pacar yaaak .
Udah aaah itu aja dulu yang mau gue tulis ,, mau kerja dulu betaaaa
Bye Assalamualaikum Wr.Wb
Tau gak tau gaaak ,, sebenernya banyak bangeet yang pengen di tulis , dari urusan pribadi sampe urusan kerjaan . #Pribadi--> Gue lagi galon sama yang nama nya (J) sumpah ketulah omongan bangeet gue jadi klepek" gini sama tuh orang , yaaa ampun sumpah deh udah beberapa minggu mikirin dia meleee :( #Kuliah ---> heeey bentar lagi gue nyusun TA , ada takut ada seneng nya sih , takutnya ya takut gak bisa nyusun TA Senengnya ya brarti gue mau lulus heheh #Aliasbolehcaripasangan eeeeeeh . #Kerjaan ---> Tadi tanggal 24/3/2016 bos gue bilang mau ngerekrut (A) temen gue dulu pas sekolah , tau temen apa temen dah . Dia mau di Suru kerja bareng gue , gue bilang sama bos gue sambila angkat tangan " Kalau dia disini , aku yang mundur " Jleeeb kan bos #Maupilihgueapadia hahah kayaa mau pilih pacar yaaak .
Udah aaah itu aja dulu yang mau gue tulis ,, mau kerja dulu betaaaa
Bye Assalamualaikum Wr.Wb
Kamis, 29 Oktober 2015
Kepepet Cinta
Selamat Siang
hadeeeh lamanya nih blog gak pernah dibuka ,, aku mah emang gitu apa-apa suka lupa tapi buat ngelupain si dia (Mantan) ko susaaaah yaah -____- . Tema hari ini adalah "Kepepet Cinta" Kata Kepepet menurut definisi saya adalah orang yang mau maju takut mau mundur apalagi sama-sama kedempet hahah Kalau kata "Kepepet Cinta" sama dengan cerita hidup saya . Hahah Buat Sharing aja yaah , ceritanya saya suka-sukaan nih sama someone , tapi cerita punya cerita waktu saya SMK Saya kan jugaaa pernah punya pacar namanya ---- (sensor) tapi perjalan cinta kami tak semulus benang sutraa heheh #lebaybangeeet . Iya kita putus di Semester 2 Kelas 2 Gituu lupa . Intinya saya gak mau sakit hati kan yaak , saya putusin aja tuh orang padahal mah masih cintaaa kalau kata anak-anak muda mah #nahlohguetuadong . Semenjak udahan sama dia , dalam diri berkata tanpa di sengaja "Okee gak akan mau punya pacar sebelum lulus kuliah" dan alhamdulilllah janji di hati itu sampe sekarang saya pegang , dan saya jomblooo sampe sekarang -___- huuuh i'm fine i"m happy insya allah walaupun kadang" suka galon (Galau ) . Lanjut sam kepepet cinta , jadi gitu sekarang saya suka-sukaan dan kepentok bangeeet sama janji waktu itu ( SMK) . Ini bukan yang sekali tapi udah yang kesekian kali nya saya ngeraasa kaya giniii ,, so sama yang ini kayanya cinta nya udah mepeeeet bangeet , suka sayang campur aduk deh . Tapi yang jadi masalah terbesar nya helloooo dia saudara ku sendiri, ya emang sih saudara jauh . Tapiii kan tetep ajaaaaaa -____- padahal kami berdua udah sama-sama saling ungkapin perasaan tapi yaa mau gimana lagi , hanya do'a dan usaha aja yang bisa kita lakukan untuk saat ini . Tapi intinyaaa jodoh, maut dan Rezeki udah allah atur sedemikian baik untuk kita . Sooo aku mau berusaha untuk tetp enjoy and Calm hadapinyaaa Happy Always Pleasae -___-. Semoga kita bisa dapat jodoh yang terbaik Aamiin :)):):)
Jumat, 04 September 2015
Kamis, 03 September 2015
Jum'at , 4 September 2015
Hellooo , buka komputer ada pesan skype dari Fayas ( Orang Qatar ) . Hahah
Pokok nya jum'at ini harus semangat kerjaaa , ciee hari ini kan Gajiaan . Sungguh aku udah kangen bangeeet sama gajiaan wkwkwk hepeng sudah tak ada :D
Pokok nya mah berkah di hari jum'at entah apa beda hari jum'at dengan hari-hari lain nya . Pokok nya hari jum'at tuh bawaan nya pengen ceppet selesai . Efek mau Weekend kali yaak hhe'
Cus ah kita kerja dulu , cari uang yang banyaaak buat beli uduk sisa nya beli Mobil sama Rumah heheheeh
Cihuuuuy kan :))
Bersambung masa 11:11, dari pagi sampai sekarang belum ngapa-ngapin hihihi ,,, alhamdulillah deeng . Tapi takutnya pas sore nanti baru deh customernya pada datang aaaah semoga tidaak . Vi mau cepet pulang mau temu sama bila sama lia heheh . Harus sadar waktu itu slalu berputar tapi aku dari tadi gak mutar" ,, ngerti gak maksudnyaaa ??? engga kaaan ??? sama vi juga gak ngerti :D yasudahlah biarkan lah berlalu kita sambut hari yang baru ,, wkwkw dikira tahun baruuu Eeeeh
Bersambung masa 11:11, dari pagi sampai sekarang belum ngapa-ngapin hihihi ,,, alhamdulillah deeng . Tapi takutnya pas sore nanti baru deh customernya pada datang aaaah semoga tidaak . Vi mau cepet pulang mau temu sama bila sama lia heheh . Harus sadar waktu itu slalu berputar tapi aku dari tadi gak mutar" ,, ngerti gak maksudnyaaa ??? engga kaaan ??? sama vi juga gak ngerti :D yasudahlah biarkan lah berlalu kita sambut hari yang baru ,, wkwkw dikira tahun baruuu Eeeeh
Langganan:
Postingan (Atom)